Kamis, 07 November 2013

PUASA HARI TASU'A (HARI KE-9) , HARI ASYURA (HARI KE-10) DAN PUASA BULAN MUHARRAM ( HARI KE-11)



BERPUASA HARI ‘ASYURA adalah hari ke 10 bulan Muharam dan HARI TASU’A adalah hari ke 9 bulan Muharam.

Hukum puasa pada hari ‘Asyura adalah sunnat muakkad

“Dari Ibnu ‘Abbas r.a, bahwa Rasulullah saw melakukan puasa pada hari ‘Asyura dan beliau memerintahkan untuk melakukannya”
(Muttafaq ‘alaih)


Imam Bukhori dan Imam Muslim berpendapat bahwa kata “memerintahkan” pada hadits tersebut hukumnya tidak sampai derajat wajib, tetapi sunat.

Pahala melakukan puasa pada hari ‘Asyura adalah sesuai dengan hadits :

“Dari Ibn Qatadah r.a, bahwa Rasulullah saw ditanya soal puasa pada hari ‘Asyura. Beliau bersabda bahwa puasa hari ‘Asyura bisa mengkafarati dosa (kecil) selama satu tahun ke belakang”.
(HR Muslim)


Hukum puasa pada hari ‘Tasu’a juga sunnat , sesuai hadits nabi :

“Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan”.
(HR Muslim)


Hikmah dianjurkannya puasa hari ke 10 disertai dengan hari sebelumnya/hari ke 9 adalah :
1.      supaya berbeda dengan umat Yahudi, karena mereka juga dulu menjalankan tradisi puasa bertepatan pada tanggal 10 muharam saja, sehingga untuk membedakannya disunatkan bagi umat Islam melakukan puasa pada tanggal 9 10 muharam.
2.      menjaga kehati-hatian dari salah penanggalan awal muharam terutama bagi mereka yang ragu-ragu penentuan tanggal 1 muharam.
3.      menjaga dari sebagian pendapat ulama bahwa puasa hanya 1 hari tanpa ada hari lain yang menemani adalah hal yang kurang baik, hal ini berdasarkan itba’ kepada pendapat yang menyatakan bahwa puasa pada hari jumat saja tanpa hari sebelum atau sesudahnya adalah kurang baik, namun Imam Syafi’I dalam Al Um, menegaskan bahwa tidak apa-apa menjalankan puasa hanya pada tanggal 10 Muharamnya saja, tanpa hari sebelumya.

Sedangkan mengenai puasa pada tanggal 11 Muharam, sebuah hadits riwayat Imam Ahmad menyatakan :

“Puasalah kamu pada hari ‘Asyura dan berbedalah dengan puasa kaum Yahudi, dan puasalah sehari sebelumnya serta sehari setelahnya”



NIAT PUASA HARI TASU'A (HARI KE-9)

Teks Arab:
نويت الصوم في يوم تاسوعاء سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shauma fi yaumi Tasu'a sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari Tasu'a karena Allah Ta'ala

NIAT PUASA HARI ASYURA (HARI KE-10)

Teks Arab:
نويت الصوم في يوم عاشوراء سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shauma fi yaumi Asyura sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari Asyuro karena Allah Ta'ala

NIAT PUASA BULAN MUHARRAM ( HARI KE-11)

Teks Arab:
نويت الصوم في شهر محرم سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shauma fi syahri Muharrom sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada bulan Muharrom karena Allah Ta'ala

WAKTU NIAT PUASA MUHARRAM

Karena puasa pada bulan Muharram adalah puasa sunnah maka waktu niatnya dapat dilakukan pada malam hari sampai siang hari sebelum tergelincirnya matahari (sebelum waktu dzuhur).

MENGUSAP KEPALA ANAK YATIM HARI ASYURA

Mengusap kepala anak yatim pada hari Asyuro atau hari ke-10 bulan Muharram sudah menjadi tradisi di sebagian masyarakan muslim di Indonesia.

Hukum mengusap anak yatim laki-laki atau perempuan adalah sunnah walaupun tidak harus dilakukan pada hari Asyura. Dasar hadits adalah sbb:

- Hadits riwayat Ahmad dengan sanad sahih:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلاً شَكَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةَ قَلْبِهِ فَقَالَ امْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ وَأَطْعِمْ الْمِسْكِي .
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang laki-laki yang mengadukan kekerasan hatinya kepada Rasulullah saw, maka beliau bersabda: ‘Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin.

- Hadits riwayat Ahmad
مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلا لِلَّهِ , كَانَتْ لَهُ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٍ ، وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمٍ أَوْ يَتِيمَةٍ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ " . وَقَرَنَ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ .
Artinya: Siapa yang mengusap kepala anak yatim karena Allah maka ia akan mendapatkan kebaikan beberapa kali lipat dari setiap rambut anak yatim yang disentuh. Barang siapa yang berbuat baik pada anak yatim atau yatimah (perempuan) maka aku dan dia akan seperti ini (nabi mensejajarkan kedua jarinya).

- Hadits sahih riwayat Bukhari tentang menyantuni anak yatim
وَأَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا.
Artinya: Aku dan pemelihara anak yatim, di surga seperti ini. Lalu beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan di antara keduanya sedikit.

Rabu, 30 Oktober 2013

Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun Hijriah

Pada tahun ini 30 Zulhijjah 1432H jatuh pada 26 November 2011 (Sabtu) dan 1 Muharram 1433H jatuh pada 27 November 2011 (Ahad). Jangan lupa membaca kedua-dua doa akhir tahun (1432H) dan doa awal tahun (1433H) ini supaya kita dilindungi daripada tipu daya syaitan dan mendapat keampunan Allah SWT, insya Allah…. Doa Akhir Tahun Doa Akhir Tahun dibaca 3 kali pada akhir waktu Asar atau sebelum masuk waktu Maghrib pada akhir bulan Zulhijjah. Dengan izin Allah, sesiapa yang membaca doa ini akan mendapat Perlindungan Allah SWT dari fitnah dan tipu daya syaitan serta mendapat setahun keampunan dosa yang lalu. Maksudnya: Allah SWT berselawat ke atas penghulu kami Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda dan kesejahteraan ke atas mereka. Wahai Tuhan, apa yang telah aku lakukan dalam tahun ini daripada perkara-perkara yang Engkau tegah daripada aku melakukannya dan aku belum bertaubat daripadanya. Sedangkan Engkau tidak redha dan tidak melupakannya. Dan aku telah melakukannya di dalam keadaan di mana Engkau berupaya untuk menghukumku, tetapi Engkau mengilhamkanku dengan taubat selepas keberanianku melakukan dosa-dosa itu semuanya. Sesungguhnya aku memohon keampunanMu, maka ampunilah aku. Dan tidaklah aku melakukan yang demikian daripada apa yang Engkau redhainya dan Engkau menjanjikanku dengan pahala atas yang sedemikian itu. Maka aku memohon kepadaMu. Wahai Tuhan! Wahai yang Maha Pemurah! Wahai Yang Maha Agung dan wahai Yang Maha Mulia agar Engkau menerima taubat itu dariku dan janganlah Engkau menghampakan harapanku kepadaMu Wahai Yang Maha Pemurah. Dan Allah berselawat ke atas penghulu kami Muhammad, ke atas ahli keluarga dan sahabat-sahabatnya dan mengurniakan kesejahteraan ke atas mereka. Doa Awal Tahun Doa Awal Tahun dibaca 3 kali selepas maghrib pada malam 1 Muharram 1433 (Hari Sabtu malam Ahad). Barangsiapa membaca doa ini sebanyak 3 kali selepas solat rowatib ba’diyyah Maghrib pada malam tanggal 1 Muharram, Allah akan memerintahkan 2 malaikat untuk melindunginya daripada fitnah dan tipu daya syaitan selama setahun yang mendatang. Maksudnya: Allah SWT berselawat ke atas penghulu kami Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda dan kesejahteraan ke atas mereka. Wahai Tuhan, Engkaulah yang kekal abadi, yang qadim. yang awal dan ke atas kelebihanMu yang besar dan kemurahanMu yang melimpah dan ini adalah tahun baru yang telah muncul di hadapan kami. Kami memohon pemeliharaan dariMu di sepanjang tahun ini dari syaitan dan pembantu-pembantunya dan tentera-tenteranya dan juga pertolongan terhadap diri yang diperintahkan melakukan kejahatan dan usaha yang mendekatkanku kepadaMu Wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Wahai Tuhan Yang Maha pengasih dari mereka yang mengasihi dan Allah berselawat ke atas penghulu kami Muhammad. Nabi yang ummi dan ke atas ahli keluarga dan sahabat-sahabatnya dan kesejahteraan ke atas mereka

Sebelum Meninggal Dia Mengatakan, “Aku Mencium Bau Surga!”

Dalam sebuah hadits yang terdapat dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ada tujuh golongan orang yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain dari naunganNya…di antaranya, seorang pemuda yang tumbuh dalam melakukan ketaatan kepada Allah.” Dalam sebuah hadits shahih dari Anas bin an-Nadhr RA, ketika perang Uhud ia berkata, “Wah…angin surga, sungguh aku telah mecium bau surga yang berasal dari balik gunung Uhud.” Seorang Doktor bercerita kepadaku, “Pihak rumah sakit menghubungiku dan memberitahukan bahwa ada seorang pasien dalam keadaan kritis sedang dirawat. Ketika aku sampai, ternyata pasien tersebut adalah seorang pemuda yang sudah meninggal -semoga Allah merahmatinya-. Lantas bagaimana detail kisah wafatnya. Setiap hari puluhan bahkan ribuan orang meninggal. Namun bagaimana keadaan mereka ketika wafat? Dan bagaimana pula dengan akhir hidupnya? Pemuda ini terkena peluru nyasar, dengan segera kedua orang tuanya -semoga Allah membalas kebaikan mereka- melarikannya ke rumah sakit militer di Riyadh. Di tengah perjalanan, pemuda itu menoleh kepada ibu bapaknya dan sempat berbicara. Tetapi apa yang ia katakan? Apakah ia menjerit dan mengerang sakit? Atau menyuruh agar segera sampai ke rumah sakit? Ataukah ia marah dan jengkel? Atau apa? Orang tuanya mengisahkan bahwa anaknya tersebut mengatakan kepada mereka, ‘Jangan khawatir! Saya akan meninggal… tenanglah… sesungguhnya aku mencium bau surga.!’ Tidak hanya sampai di sini saja, bahkan ia mengulang-ulang kalimat tersebut di hadapan pada dokter yang sedang merawat. Meskipun mereka berusaha berulang-ulang untuk menyelamatkannya, ia berkata kepada mereka, ‘Wahai saudara-saudara, aku akan mati, jangan kalian menyusahkan diri sendiri… karena sekarang aku mencium bau surga.’ Kemudian ia meminta kedua orang tuanya agar mendekat lalu mencium keduanya dan meminta maaf atas segala kesalahannya. Kemudian ia mengucapkan salam kepada saudara-saudaranya dan mengucapkan dua kalimat syahadat, ‘Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah. ‘ Ruhnya melayang kepada Sang Pencipta SWT. Allahu Akbar… apa yang harus kukatakan dan apa yang harus aku komentari… semua kalimat tidak mampu terucap… dan pena telah kering di tangan… aku tidak kuasa kecuali hanya mengulang dan mengingat Firman Allah SWT, ‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.’ (Ibrahim: 27). Tidak ada yang perlu dikomentari lagi.” Ia melanjutkan kisahnya, “Mereka membawanya untuk dimandikan. Maka ia dimandikan oleh saudara Dhiya’ di tempat memandikan mayat yang ada di rumah sakit tersebut. Petugas itu melihat beberapa keanehan yang terakhir. Sebagaimana yang telah ia ceritakan sesudah shalat Maghrib pada hari yang sama. I. Ia melihat dahinya berkeringat. Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin meninggal dengan dahi berkeringat.” Ini merupakan tanda-tanda Husnul Khatimah. II. Ia katakan tangan jenazahnya lunak demikian juga pada persendiannya seakan-akan dia belum mati. Masih mempunyai panas badan yang belum pernah ia jumpai sebelumnya semenjak ia bertugas memandikan mayat. Padahal tubuh orang yang sudah meninggal itu dingin, kering dan kaku. III. Telapak tangan kanannya seperti seorang yang membaca tasyahud yang mengacungkan jari telunjuknya mengisyaratkan ketauhidan dan persaksiaannya, sementara jari-jari yang lain ia genggam. Subhanallah… sungguh indah kematian seperti ini. Kita bermohon semoga Allah menganugrahkan kita Husnul Khatimah. Saudara-saudara tercinta… kisah belum selesai… Saudara Dhiya’ bertanya kepada salah seorang pamannya, apa yang ia lakukan semasa hidupnya? Tahukah anda apa jawabannya? Apakah anda kira ia menghabiskan malamnya dengan berjalan-jalan di jalan raya? Atau duduk di depan televisi untuk menyaksikan hal-hal yang ter-larang? Atau ia tidur pulas hingga terluput mengerjakan shalat? Atau sedang meneguk khamr, narkoba dan rokok? Menurut anda apa yang telah ia kerjakan? Mengapa ia dapatkan Husnul Khatimah yang aku yakin bahwa saudara pembaca pun mengidam-idamkannya; meninggal dengan mencium bau surga. Ayahnya berkata, ‘Ia selalu bangun dan melaksanakan shalat malam sesanggupnya. Ia juga membangunkan keluarga dan seisi rumah agar dapat melaksanakan shalat Shubuh berjamaah. Ia gemar menghafal al-Qur’an dan termasuk salah seorang siswa yang berprestasi di SMU’.” Aku katakan, “Maha benar Allah yang berfirman, ‘Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Rabb kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengam-pun lagi Maha Penyayang.’ (Fushshilat: 30-32).” (SUMBER: SERIAL KISAH TELADAN KARYA MUHAMMAD BIN SHALIH AL-QAHTHANI, PENERBIT DARUL HAQ, TELP.021-4701616 sebagai yang dinukil dari Qishash wa ‘Ibar karya Doktor Khalid al-Jabir) sumber; www.alsofwah.or.id

Selasa, 24 September 2013

doa sholat tahajud

Allahumma lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu annta, wa lakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta rabbussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta mulkussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta malikussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu anntalhaqq wa wa’dukalhaqq, wa liqaa’uka haqq, wa qauluka haqq, waljannatu haqq, wannaaru haqq, wannabiyuuna haqq, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallam haqq, wassaa’atu haqq. Allaahumma laka aslamtu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamanntu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu’akhkhiru laa ilaaha illaa annta anta ilaahii laa ilaaha illaa annta. Arti doa tahajud di atas adalah: “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau.”

Get this widget!

logo rohis


Sabtu, 20 April 2013

"Kasih sayang Allah untuk umat Nabi Muhammad SAW"




Bukti kebesaran Allah SWT atas umat Nabi Muhammad SAW sangatlah jelas dan nyata, di zaman sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW bila satu kaum pengikut para Nabi berbuat dosa kepada Allah SWT (maksiat) maka Allah akan menulis dikeningnya umat yang bertulis hamba ini berdosa dan tidak bisa ditutupi umat tersebut atas diri mereka masing-masing bahwa mereka berbuat dosa dan begitu banyak pula azab Allah yang diturunkan sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW, sala satu kaum yang di tenggelamkan beserta bumi ini adalah kaum Nabi Nuh as dan kaum yang dihujankan batu serta dibalikannya bumi adalah kaum Nabi Luth as dan masih banyak kaum para Nabi lainnya yang Allah SWT turunkan azab. Betapa beruntunglah umat Nabi Muhamad SAW atas kasih sayang Allah SWT yang begitu sayang terhadap umat Nabi Muhammad SAW, walaupun begitu banyak dosa dan kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat umatnya tetapi Allah SWT masih membuka pintu ampunan selagi ruh masih berada dijasadnya dan sebelum sampai di tenggorokkannya, Allah SWT masih mengampuni dosanya selagi ia tidak menyekutukan Allah SWT.
 
Semua ini bertanda Allah SWT menjaga umat Nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT membuktikan kebesaran-Nya, kasih sayang-Nya dengan Allah SWT menurunkan mujizat yang abadi berupa Al-Qur’an dan shalat 5 waktu dan mengagungkan bulan-bulan dengan ganda pahala yang berlipat ganda untuk umat Nabi Muhammad SAW di antaranya bulan Rajab ini yang begitu banyak fadhilah-fadhilahnya yang bepuasa maupun yang berdzikir, Allah SWT akan membukakan pintu tobat yang sebesar-besarnya dari mulai hari pertama sampai hari terakhir bulan Rajab dan Allah SWT memuliakan bulan Sya’ban untuk orang yang mencintai Nabi Muhammad SAW agar bershalawat kepadanya sebanyak-banyaknya karena Allah SWT yang memberikan wewenang penuh kepada Nabi Muhammad SAW untuk menolong umatnya dan bershalawat kepadanya di hari kiamat dan bulan ramadhan bagi manusia yang bertaqwa, taat dan bakti kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, Allah SWT akan akan memberikan derajat yang tinggi untuk umat Nabi Muhammad SAW maka bulan ini dinamakan bulan umat Nabi Muhammad SAW karena Allah SWT menurunkan di bulan ini malam Laillatul Qadar sehingga Allah SWT akan mencintai hambanya yang betul-betul mencintainya.. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penting untuk umat Nabi Muhammad SAW karena disinilah bagi hamba yang menginginkan kasih sayang Allah SWT di bulan mulia ini, di zaman Nabi Muhammad SAW para sahabat menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah SWT dan para Aulia di zaman terdahulu ada yang sampai menghatamkan Al-Qur’an 1 hari 20 kali khatam Al-Qur’an, karena mereka semua mengetahui betapa mulia bulan Ramadhan sehingga mereka tidak pernah berkurang rasa cinta mereka kepada Allah SWT sampai akhir hayat mereka, salah satu kemuliaan umat Nabi Muhammad SAW di bulan ini yang membedakan dengan umat-umat yang lain mereka berlomba-lomba merebut ridho Allah SWT, tidak ada yang kaya dan yang miskin semua wajib berpuasa menunaikan perintah Allah SWT tanpa ada yang memaksa hati-hati mereka, oleh karena itulah jangan sia-sia kan kasih sayang Allah SWT dari rahmatnya yang besar.> Wahai umat segeralah tinggalkan segala hal yang tidak di ridhoi oleh Allah SWT dan sambutlah bulan ramadhan dengan berdekatan kepada Allah SWT, basahkan lidahmu dengan berdzikir dan lapangkan dadamu dengan dating ke majelis-majelis dzikir, mudahkan tubuhmu untuk berdekatan kepada Allah SWT agar umurmu tidak sia-sia hidup di alam dunia ini sehingga wajahmu berseri-seri dikala malaikat ijro’il mendatangimu karenakamu rindu ke[ada Allah SWT maka Allah SWT akan rindu pula kepadamu.